Minggu, 25 Desember 2016

Makalah Manajemen Audit



TUGAS UAS
MANAJEMEN AUDIT

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas dalam Menempuh
Mata Kuliah Pemeriksaan Manajemen
Oleh Dosen : Rusdiyana, M.Pd

Disusun oleh :
1. Maulina Harris             (113080130)
Kelas : 3.E


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
KOTA CIREBON
2016







KATA PENGANTAR

ﺒﺳﻢﷲﺍﻠﺮﺍﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺍﺤﻴﻢ...
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. karena telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun karya tulis ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dengan segala kekurangannya, namun dikandung harapan sebagai bahan pembelajaran progam studi Pendidikan Ekonomi karena masalah yang akan di bahas dalam karya tulis ilmiah ini mengenai “Manajemen Audit”
Karya ini bertujuan untuk memenuhi tugas  progam studi pendidikan ekonomi, mata kuliah Pemeriksaan Manajemen.
Demikian yang dapat saya sampaikan, ada pun saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang kiranya membangun sebagai bahan masukan saya dalam menyusun karya tulis ilmiah selanjutnya.
Dan saya mohon maaf apabila dalam membuat karya tulis ilmiah ini terdapat kekurangan, karena kami menyadari, bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari kata sempurna. Dan tak lupa pula saya ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.

Cirebon,  April  2016


Penyusun
                                                                                                                                 




                                                                                                                                   
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang................................................................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
1.3  Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB II Tinjauan Pustaka...............................................................................................          3
2.1  Pengertian Audit Manajemen......................................................................................... 4
2.2  Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen.......................................................................... 4
2.3  Ruang Lingkup dan Sasaran Audit Manajemen............................................................. 4
2.4  Tipe Audit Manajemen................................................................................................... 4
2.5  Prinsip Dasar Audit Manajemen..................................................................................... 4
BAB III Pembahasan............................................................................................................... 7
3.1  Definisi Audit Manajemen dan Pendekatan Dasar.......................................................... 7
3.2  Garis Besar Audit Manajemen Secara Umum................................................................. 8
3.3  Audit Manajemen Terhadap Fungsi Keuangan............................................................... 8
3.4  Audit Manajemen Terhadap Fungsi Pembelian............................................................... 10
3.5  Audit Manajemen Atas Operasi Manufaktur, Pengendalian Persediaan dan
Enjinering......................................................................................................................... 11
3.6  Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran dan Penjualan............................................... 11
3.7  Audit Manajemen Atas Fungsi Administrasi Personalia................................................. 12
3.8  Audit Manajemen Atas Fungsi Pengelolaan Data........................................................... 13
BAB IV Penutup..................................................................................................................... 14
4.1  Kesimpulan..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
  








BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Perkembangan ekonomi dewasa ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha ini, ilmu akuntansi berkem- bang menjadi dua kelompok besar yaitu ilmu  accounting dan ilmu auditing. Hal ini  karena ilmu akuntansi selalu dituntut untuk terus berbenah diri dan tumbuh agar dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kom pleks, khususnya dalam pe- pennyediaan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan bagi pihak-pihak  yang memerlukannya. Salah satu sub bidang dari akuntansi yang dikenal luas adalah auditing. Auditing atau pemeriksaan merupakan sub bidang akuntansi yang meliputi aktivitas pemeriksaan terhadap kebenaran data-data akuntansi secara bebas.Perkembangan ekonomi yang semakin lama semakin cepat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya supaya tetap bertahan dan berkembang.Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin dengan memperhatikan pangsa pasar serta kesempatan yang ada.Untuk mencapai tujuannya maka perusahaan berusaha melakukan penjualan secara optimal dari hasil produksinya dengan selalu memperhatikan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuannya, para eksekutif  perusahaan mendelegasikan tugas dan tanggung jawab perusahaan dalam tingkat tertentu.
Audit manajemen ataupun pengawasan intern merupakan kebijakan dari  prosedur spesifikasi yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen, bahwa sasaran dan tujuan penting bagi manajemen perusahaan dapat dipenuhi. Menurut Sukrisno Agoes (1996) manajemen audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

Modern Auditing saat ini penekanannya lebih pada pada pemeriksaan internal yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan. Hal ini dilakukan secermat mungkin agar area-area kelemahan bisa diidentifikasi, untuk kemudian ditunjukkan kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk mempercepat proses perkembangan manajemen. Management audit merupakan konsep yang digunakan untuk maksud tersebut.
 Management audit digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen, baik dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi internalnya. Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level teratas sampai level terbawah. Dengan demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan rekomendasi yang ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas (Batra, 1997).

1.2  Rumusan Masalah
  1. Bagaimana audit manajemen terhadap fungsi keuangan, fungsi pembelian, fungsi pemasaran dan penjualan, fungsi administrasi personalia, dan fungsi pengelolaan data ?
  2. Bagaimana audit manajemen atas operasi manufaktur, pengendalian dan enjinering ?

1.3  Tujuan
  1. Untuk mengetahui audit manajemen terhadap fungsi keuangan, fungsi pembelian, fungsi pemasaran dan penjualan, fungsi administrasi personalia, dan fungsi pengelolaan data.
  2. Untuk mengetahui audit manajemen atas operasi manufaktur, pengendalian dan enjinering.



BAB II
Tinjauan Pustaka
  
2.1    Pengertian Audit Manajemen
Menurut Sukrisno Agoes (1996) manajemen audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. Definisi Internal Auditing menurut Institute of Internal Auditor(IIA) yang di- tulis oleh Boyton Johnson Kell di dalam buku Modern Auditing (2002:491) adalah sebagai berikut : “Internal Auditing adalah aktivitas pemberian keyakinan serta kon- sultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki kinerja organisasi“.
R.A Supriyono (1990) memberikan definisi audit manajemen sebagai berikut: “Audit manajemen sebagai suatu proses pemeriksaan secara sistematik yang dilaksanakan oleh pemeriksa independen untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif atas prosedur dan kegiatan-kegiatan manajemen, serta mengkomunikasikan hasil pemeriksaannya kepada atasan manajer yang diperiksa dan disertai dengan bukti dan suati rekomendasi kemungkinan tindakan koreksi”. Siagian (2001) mendefinisikan audit manajemen sebagai suatu bentuk pemeriksaan yang bertujuan untukmeneliti dan menilai kinerja perusahaan yang disoroti dari sudut pandang peningkatan efisiensi, efektifitas dan ptroduktivitas kerja dalam berbagai komponennya.

2.2    Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen
Tujuan dan  manfaat audit manajemen, yaitu sebagai berikut :
1.       Untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai efektifitas suatu unit atau fungsi.
2.       Untuk mengetahui tindakan yang bersifat perventif, artinya untuk menilai apakah ada situasi dalam perusahaan yang potensial dapat menjadi masalah di masa depan meskipun pengamatan sepintas mungkin menunjukkan bahwa situasi demikian tidak dihadapi perusahaan.
3.      Untuk membandingkan hasil kerja perusahaan secara keseluruhan atau berbagai komponen di dalamnya dengan standar yang mencakup berbagi bidang kegiatan dan berbagai sasaran perusahaan yang ditetapkan sebelumnya.
4.      Untuk dijadikan sebagai upaya investigasi.

2.3    Ruang Lingkup dan Sasaran Audit Manajemen
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bevariasi, bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas. Sasaran pemeriksaaan dapat dibagi menjadi tiga elemen penting, yaitu:
1.    Kriteria (Criteria)
Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/ kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2.    Penyebab (Cause)
Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan.Penyebab dapat bersifat positif, atau sebaliknya negatif, program-program/aktivitas berjalan dengan tingkat efektivitas, efisiensi yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
3.    Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut.Akibat negatif menunjukan program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan.Sedangkan akibat positif menunjukan bahwa program/aktivitas telah berjalan secara baik dengantingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.

2.4    Tipe Audit Manajemen
2.4.1        Audit Fungsional (Functional Audit)
Suatu audit fungsional berhubungan dengan satu atau fungsi yang lebih banyak dalam suatu organisasi. Ia mungkin berhubungan dengan fungsi upah untuk suatu divisi untuk perusahaan secara keseluruhan. Suatu audit fungsional mempunyai keuntungan memungkinkan spesialisasi olehauditor. Staf auditor tertentu dalam manajemen audit dapat mengembangkan keahlian dalam area, seperti perekayasaan produki. Mereka dapat lebih efisien menghabiskan semua waktu mereka dalam memeriksa area tersebut. Kelemahan dalam audit fungsional ialah kealpaan dalam menilai fungsi yang saling behubungan.
2.4.2        Audit Organisasional (Organizational Audit)
Suatu unit organisasional berhubungan dengan unit organisasi secara keseluruhan, seperti departemen, cabang atau anak perusahaan. Tekanan dalam audit organisasi adalah bagaimana efisien dan efektifnya fungsi-fungsi berinteraksi. Rencana organisasi dan metode untuk mengkoordinasikan aktivitas khususnya adalah penting untuk tipe auditini.
2.4.3        Penugasan Khusus (Special Asignment)
Penugasan khusus audit manajemen timbul karena permintaan manajemen. Terdapat variasi yang luas untuk audit demikian. Sebagai contoh, audit ini termasuk menentukan sebab-sebab suatu sistem EDP yang tidak efektif, penyelidikan kemungkinan adanya kecurangan dalam divisi, dan membuat rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi suatu produk

2.5    Prinsip Dasar Audit Manajemen
1.      Audit dititik beratkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki.
2.         Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit
3.         Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifat positif.
4.      Indentifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.
5.      Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab.
6.      Pelanggaran hukum.
7.      Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.







BAB III
Pembahasan

3.1    Definisi Audit Manajemen dan Pendekatan Dasar
Tujuan utama audit keuangan adalah untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan tujuan audit operasi adalah untuk menilai berbagai sumber yang memberikan data keuangan. Oleh karena itu tujuan manajemen pada umumnya adalah untuk menilai efisiensi dan efektivitas organisasi audit manajemen dapat merancang untuk menilai perusahaan secara keseluruhan atau membatasi ruang lingkupnya pada suatu fungsi atau departemen tertentu dalam organisasi saudara.
3.1.1        Memahami unsur-unsur Audit Manajemen
Pertama-tama audit manajemen adalah sebuah sarana dari manajemen yang lebih tinggi. Manajemen yang lebih tinggilah yang memprakarsai dan mengarahkan ruang lingkup dan arah dari proyek tersebut. Petugas yang melakukan audit manajemen dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri atau berasal dari pihak luar. Untuk menajaga sikap tidak berat sebelah manajemen yang lebih tinggi dapat memutuskan untuk meminta konsultan luar untuk melakukannya.
3.1.2        Alasan mengadakan Audit Manajemen
Dasar pikiran untuk ini adalah bahwa manajemen yang lebih tinggi harus yakin bahwa organisasi berjalan dengan baik. Audit manajemen dapat digunakan untuk menilai fungsi tertentu dalam organisasi untuk menentukan apakah perusahaan memperoleh efisiensi biaya maksimal dilihat dari cara menjalankan fungsi tersebut. Audit manajemen juga dilakukan karena adanya persoalan khusus yang terjadi dalam perusahaan
3.1.3        Pendekatan Dasar Terhadap Audit Manajemen
Pendekatan audit manajemen akan menyangkut berbagai fungsi dan tingkat manajemen dan akan memerlukan pengetahuan dasar mengenai disiplin yang berlainan. Setiap audit manajemen harus meliputi hal-hal berikut ini :
1.    Batasan ruang lingkup audit
2.    Perencanaan, persiapan, dan pengaturan
3.    Pengumpulan fakta dan pembaharuan dokumentasi
4.    Riset dan analisa
5.    Pelaporan
3.1.4        Audit Manajemen dan Efektifitas Biaya
Kesimpulan yang paling banyak ditemui pada akhir proses audit manajemen adalah menyangkut biaya operasi perusahaan. Operasi yang tidak efisien secara langsung mempengaruhi laba perusahaan. Sebagian besar laporan audit manajemen pada manajemen yang lebih tinggi akan meliputi, sebagai dasar untuk setiap alternatif, suatu perkiraan penghematan biaya yang diperkirakan dengan dijalankannya alternatif tersebut.
3.1.5        Audit Manajemen Yang Spesifik
Seksi yang terdapat dalam buku pedoman dibagi menurut fungsi operasi utama dalam organisasi, meliputi :
1.        Keuangan dan akunting
2.        Pembelian
3.        Pabrikasi, pengendalian persediaan, dan enjinering
4.        Personal, administrasi, dan legal
5.        Pemasaran dan penjualan
6.        Pengolahan data secara elektronik

3.2    Garis Besar Audit Manajemen Secara Umum
3.2.1        Sebuah Program Modul untuk Proses Audit Manajemen
Langkah pertama dalam tahap permulaan audit manajemen adalah penilaian efektifitas dan efisien manajemen perusahaan atau departemen yang sedang diperiksa. Dalam melakukan penilaian ini harus mempergunakan empat kriteria berikut sebagai sarana manajemen.
1.        Menentukan sasaran formal
2.        Meninjau ulang proses perencanaan
3.        Menilai proses organisasi
4.        Menganalisa proses pengendalian

3.2.2        Memperluas Audit
Dalam kerangka dasar yang ditentukan oleh keempat sarana pengukuran tersebut audit manajemen selanjutnya dapat diperluas. Uraian singkat tentang persoalan yang mungkin timbul dan kelemahan operasi dapat dimasukkan dalam komentar. Model program audit manajemen bersifat umum karena ini merupakan contoh bagaimana proses audit manajemen dijalankan.       
3.2.3        Menganalisa Hasil Audit
Kalau proses pengumpulan data telah se;esai, proses audit manajemen menilai secara lengkap hasil audit untuk menjelaskan adanya persoalan yang mendesak. Misalnya, jika tujuan audit adalah mengenai suatu bagian tertentu dari organisasi, persoalan yang ditemukan hanya yang berhubungan dengan bidang tersebut.

3.3    Audit Manajemen Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan adalah bagian dalam organisasi yang mengumpulkan, mencatat, menganalisa dan memonitor data dari semua bidang fungsional lain dalam perusahaan. Keadaan ekonomi dewasa ini telah memaksa perusahaan yang peka terhadap operasi beralih menjadi peka terhadap biaya. Perubahan sikap ini telah menempatkan fungsi keuangan pada tingkat menejemen yang lebih tinggi pada waktu proses pengambilan keputusan yang penting baik jangka panjang maupun jangka pendek.
3.3.1        Kegiatan Fungsi Keuangan
Sehari-hari fungsi keuangan memainkan peranan penunjang dalam bidang yang penting seperti strategi biaya dan analisa biaya. Strategi penuntun biaya merupakan suatu unsur yang penting dalam rencana strategi perusahaan. Penetapan biaya harus mempertimbangkan akibat keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
3.3.2        Pendapat Akhir Mengenai Perencanaan Strategis
Penilaian ini harus mencakup pengujian berikut ini :
1.    Suatu perbandingan antara rencana strategi utama perusahaan selama tiga tahun terakhir dengan hasil yang dicapai untuk setiap tahun.
2.    Suatu pemeriksaan yang terperinci atas rencana induk fungsional yang dibuat untuk setiap rencana strategi, dan apakah rencana ini efektif atau tidak untuk mencapai sasaran utama.
3.    Proses audit harus menentukan efektifitas struktur organisasi secara keseluruhan.

3.4    Audit Manajemen Terhadap Fungsi Pembelian
Dalam kebanyakan perusahaan fungsi pembelian merupakan titik awal dari proses usaha. Untuk memenuhi pesanan langganan, perusahaan harus membeli berbagai komponen dan material yang akan dirakit atau diolah untuk menghasilkan berbagai produk yang dijual perusahaan.
3.4.1        Sasaran Departemen Pembelian
Sasaran utama audit manajemen terhadap fungsi pembelian adalah untuk mengetahui apakah perusahaan mempergunakan sumber keuangannya dengan efisien dan efektif. Pada sebagian perusahaan menengah, pembelian besar dilakukan oleh setiap departemen operasi. Proses audit manajemen yang diuraikan untuk fungsi pembelian dapat dipergunakan oleh perusahaan yang sudah mempunyai suatu pembelian maupun oleh perusahaan yang tidak memiliki pembelian.
3.4.2        Fungsi Pembelian Sasaran Strategi Utama
1.      Menjaga kelancaran penyediaan untuk mendukung produksi dan memenuhi pesanan langganan.
2.      Mempertahankan investasi dalam bentuk persediaan dengan tingkat persediaan yang memadai.
3.      Mempertahankan standar mutu yang konsisten berdasarkan keserasian pemakaian dan kepercayaan rekanan.
4.      Beli bahan baku dan jasa sesuai mutu yang dilakukan dan dengan biaya semurah mungkin.
5.      Buat suatu program untuk memonitor nilai dan efisiensi biaya pembelian dengan tujuan mengurangi total biaya pembelian.


3.5    Audit Manajemen Atas Operasi Manufaktur, Pengendalian Persediaan dan Enjinering
3.5.1        Audit Manufaktur
Audit manajemen atas proses manufaktur ditunjukkan untuk menganalisa efektifitas kemampuan perusahaan untuk merakit/menghasilkan produk yang akan dijual. Audit seperti itu memerlukan penelitian yang terperinci atas berbagai tanggungjawab manufaktur yang utama. Suatu fungsi manufaktur yang efektif juga tergantung pada dukungan bidang pengawasan persediaan, karena komponen atau bahan baku yang diperlukan harus sudah ada supaya proses manufaktur dapat berjalan lancar.
3.5.2        Audit Pengawasan Persediaan
Fungsi pengawasan persediaan dapat dibagi menjadi 3 sub fungsi berikut ini :
1.    Pergerakan dalam pabrik, pergerakan komponen dan bahan baku dalam pabrik antara berbagai fasilitas dan fungsi yang ada dalam pabrik.
2.    Pergerakan pengolahan, pergerakan komponen dan bahan antara berbagai proses manufaktur.
3.    Pergudangan, fungsi yang mengawasi pergerakan komponen dan material pada suatu saat tertentu.
3.5.3        Audit Engenering
Fungsi engenering adalah melakukan riset produk dan pengembangan produk baru yang merupakan bagian dari organisasi operasi yang berlangsung terus-menerus. Tujuan dan sasaran dari departemen angenering berlainan diantara berbagai perusahaan/industri dan rencana perusahaan atas pertumbuhan dimasa depan.

3.6    Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran dan Penjualan
Jika penjualan merosot selama tahun berjalan, maka operasi akan terperangkap dengan overhead yang terlalu besar dan banyak kapasitas sisa yang tak terpakai, yang akan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Tujuan strategi perusahaan secara keseluruhan harus selalu dipusatkan pada perkiraan penjualan untuk tahun yang bersangkutan maupun untuk jangka waktu yang lebih panjang. Tujuan utama fungsi pemasaran adalah melakukan riset pasar yang berkelanjutan untuk membuat kriteria mengenai volume dan inti penjualan dimasa datang.
Audit manajemen atas divisi penjualan dan pemasaran harus mencakup tujuan berikut ini:
1.      Untuk membuat evaluasi atas perencanaan penjualan dan manajemen penjualan untuk menentukan bahwa ada suatu rencana penjualan yang masuk akal untuk mencapai sasaran penjualan.
2.      Untuk menganalisa usaha pemasaran perusahaan dalam mendukung rencana penjualan.
Tujuan penjualan dan pemasaran, organisasi, perencanaan dan pengendalian menjelaskan pendekatan audit manajemen atas fungsi penjualan dan pemasaran. Hanya hal-hal yang paling penting yang diuraikan sehingga proses audit manajemen dapat dipergunakan untuk perusahaan dengan berbagai ukuran dan untuk hamper setiap lingkungan perusahaan, tapi terutama pada perusahaan manufacturing.

3.7    Audit Manajemen Atas Fungsi Administrasi Personalia
3.7.1        Bidang Departemen Personalian
Berikut ini adalah bidang utama yang memerlukan keterlibatan Departemen Personalia
1.    Proses penerimaan karyawan, termasuk pencarian calon, wawancara, test, pemeriksaan referensi, ujian fisik, pekerjaan yang ditawarkan, penempatan, promosi, pemberian nasehat dan pemberhentian.
2.    Selalu memperhatikan dan menilai kondisi kerja.
3.    Pengelolaan sistem kompensasi yang bersaing.
4.    Melatih dan mendidik karyawan.
5.    Program kesehatan.
6.    Prosedur keselamatan kerja dalam perusahaan.
7.    Kesejahteraan dan pelayanan karyawan.
8.    Hubungan dengan karyawan.
9.    Program keamanan perusahaan.
Tujuan utama audit manajemen atas fungsi personalia adalah untuk mengetahui efektifitas keseluruhan Divisi Personalia dalam mengelola sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Audit ini merupakan tugas yang sulit karena tanggungjawab yang luas dari divisi personalia meliputi seluruh perusahaan dan juga karena sifat subyektif bidang tanggung jawab ini.

3.8    Audit Manajemen Terhadap Fungsi Pengelolaan Data
3.8.1        Melaksanakan Audit
Dari segi teknis pemeriksaan menganalisa mutu sistem yang dijalankan atau yang sekarang sedang direncakan. Pemeriksaan ini juga mencakup unjuk kerja dari komputer yang ada dalam memenuhi kebutuhan manajemen. Secara subyektif, audit manajemen harus menentukan apakah divisi pengolahan data mempunyai staf yang memadai yang terdiri atas programmer dan petugas operator yang mampu bekerja dengan efektif.
Lebih spesifik, audit manajemen atas pengelolaan data mencakup bidang DP (Data Processing) berikut :
1.    Desain dan efektifitas sistem.
2.    Organisasi departemen dan staf yang dimiliki.
3.    Efektifitas biaya dari fungsi pengelolaan data.
4.    Kebijaksanaan pemakai
5.    Prosedur dan dokumentasi sistem.
Setiap bidang terdapat dalam tujuan strategis, organisasi, rencana induk dan pengawasan dari audit manajemen. Seperti halnya dengan setiap bagian lainnya, bagian pengawasan dari audit manajemen pengelolaan data berisi metoda yang terperinci untuk menilai efektifitas fungsi pengelolaan data secara keseluruhan.





BAB IV
Penutup

4.1    Simpulan
Manajemen audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. Tujuan dan  manfaat audit manajemen, yaitu Untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai efektifitas suatu unit atau fungsi dan untuk mengetahui tindakan yang bersifat perventif, artinya untuk menilai apakah ada situasi dalam perusahaan yang potensial dapat menjadi masalah di masa depan meskipun pengamatan sepintas mungkin menunjukkan bahwa situasi demikian tidak dihadapi perusahaan.
Dalam audit manajemen terhadap fungsi keuangan, fungsi pembelian, fungsi pemasaran dan penjualan, fungsi administrasi personalia, dan fungsi pengelolaan data. Dimana fungsi-fungsi tersebut dijalankan oleh audit manajemen. Dalam audit manajemen atas operasi manufaktur, pengendalian dan enjinering. Dimana audit manajemen atas proses manufaktur ditunjukkan untuk menganalisa efektifitas kemampuan perusahaan untuk merakit/menghasilkan produk yang akan dijual. Fungsi pengawasan persediaan dapat dibagi menjadi 3 sub fungsi yaitu  Pergerakan dalam pabrik, pergerakan komponen dan bahan baku dalam pabrik antara berbagai fasilitas dan fungsi yang ada dalam pabrik. Pergerakan pengolahan, pergerakan komponen dan bahan antara berbagai proses manufaktur. Pergudangan, fungsi yang mengawasi pergerakan komponen dan material pada suatu saat tertentu. Fungsi engenering adalah melakukan riset produk dan pengembangan produk baru yang merupakan bagian dari organisasi operasi yang berlangsung terus-menerus.



DAFTAR PUSTAKA

Drs. ST. Dian Jung, 2002, Manajemen Audit, Jakarta : Restu Agung
















3 komentar:

  1. Terima kasih, artikel makalah nya sangat membantu.

    BalasHapus
  2. KISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
    BERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.

    Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....

    BalasHapus
  3. Terimakasih Referensi artikel makalahnya semoga dapat bermanfaat

    BalasHapus