TUGAS UAS
MANAJEMEN
AUDIT
Diajukan untuk memenuhi salah satu
Tugas dalam Menempuh
Mata Kuliah Pemeriksaan Manajemen
Oleh Dosen : Rusdiyana, M.Pd
Disusun oleh :
1. Maulina Harris (113080130)
Kelas : 3.E
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
KOTA CIREBON
2016
KATA PENGANTAR
ﺒﺳﻢﷲﺍﻠﺮﺍﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺍﺤﻴﻢ...
Segala
puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. karena telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun karya tulis
ilmiah ini.
Karya
Tulis Ilmiah ini dibuat dengan segala kekurangannya, namun dikandung harapan
sebagai bahan pembelajaran progam studi Pendidikan Ekonomi karena masalah yang
akan di bahas dalam karya tulis ilmiah ini mengenai “Manajemen Audit”
Karya
ini bertujuan untuk memenuhi tugas progam
studi pendidikan ekonomi, mata kuliah Pemeriksaan Manajemen.
Demikian
yang dapat saya sampaikan, ada pun saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang kiranya membangun sebagai bahan masukan saya dalam menyusun karya tulis
ilmiah selanjutnya.
Dan
saya mohon maaf apabila dalam membuat karya tulis ilmiah ini terdapat
kekurangan, karena kami menyadari, bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari kata sempurna.
Dan tak lupa pula saya ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
Cirebon,
April 2016
Penyusun
Daftar
Isi
Kata
Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar
isi................................................................................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan................................................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB
II Tinjauan Pustaka...............................................................................................
3
2.1 Pengertian
Audit Manajemen......................................................................................... 4
2.2 Tujuan
dan Manfaat Audit Manajemen.......................................................................... 4
2.3 Ruang
Lingkup dan Sasaran Audit Manajemen............................................................. 4
2.4 Tipe
Audit Manajemen................................................................................................... 4
2.5 Prinsip
Dasar Audit Manajemen..................................................................................... 4
BAB
III Pembahasan............................................................................................................... 7
3.1 Definisi
Audit Manajemen dan Pendekatan Dasar.......................................................... 7
3.2 Garis
Besar Audit Manajemen Secara Umum................................................................. 8
3.3 Audit
Manajemen Terhadap Fungsi Keuangan............................................................... 8
3.4 Audit
Manajemen Terhadap Fungsi Pembelian............................................................... 10
3.5 Audit
Manajemen Atas Operasi Manufaktur, Pengendalian Persediaan dan
Enjinering......................................................................................................................... 11
3.6 Audit
Manajemen Atas Fungsi Pemasaran dan Penjualan............................................... 11
3.7 Audit
Manajemen Atas Fungsi Administrasi Personalia................................................. 12
3.8 Audit
Manajemen Atas Fungsi Pengelolaan Data........................................................... 13
BAB
IV Penutup..................................................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB
I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Perkembangan
ekonomi dewasa ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Seiring dengan
berkembangnya dunia usaha ini, ilmu akuntansi berkem- bang menjadi dua kelompok
besar yaitu ilmu accounting dan ilmu
auditing. Hal ini karena ilmu akuntansi
selalu dituntut untuk terus berbenah diri dan tumbuh agar dapat mengikuti
perkembangan dunia usaha yang semakin kom pleks, khususnya dalam pe-
pennyediaan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan bagi
pihak-pihak yang memerlukannya. Salah
satu sub bidang dari akuntansi yang dikenal luas adalah auditing. Auditing atau
pemeriksaan merupakan sub bidang akuntansi yang meliputi aktivitas pemeriksaan
terhadap kebenaran data-data akuntansi secara bebas.Perkembangan ekonomi yang
semakin lama semakin cepat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya
supaya tetap bertahan dan berkembang.Pada umumnya suatu perusahaan didirikan
dengan tujan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin dengan memperhatikan
pangsa pasar serta kesempatan yang ada.Untuk mencapai tujuannya maka perusahaan
berusaha melakukan penjualan secara optimal dari hasil produksinya dengan
selalu memperhatikan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Dalam aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuannya, para eksekutif perusahaan mendelegasikan tugas dan tanggung
jawab perusahaan dalam tingkat tertentu.
Audit
manajemen ataupun pengawasan intern merupakan kebijakan dari prosedur spesifikasi yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen, bahwa sasaran dan tujuan
penting bagi manajemen perusahaan dapat dipenuhi. Menurut Sukrisno Agoes (1996)
manajemen audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Modern
Auditing saat ini penekanannya lebih pada pada pemeriksaan internal yang
digunakan untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan. Hal ini
dilakukan secermat mungkin agar area-area kelemahan bisa diidentifikasi, untuk
kemudian ditunjukkan kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi
untuk mempercepat proses perkembangan manajemen. Management audit merupakan
konsep yang digunakan untuk maksud tersebut.
Management
audit digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen, baik dalam hubungan
eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi internalnya. Pemeriksaan
dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level teratas sampai level
terbawah. Dengan demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan
rekomendasi yang ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan
profitabilitas (Batra, 1997).
1.2
Rumusan Masalah
- Bagaimana audit manajemen terhadap fungsi keuangan, fungsi pembelian, fungsi pemasaran dan penjualan, fungsi administrasi personalia, dan fungsi pengelolaan data ?
- Bagaimana audit manajemen atas operasi manufaktur, pengendalian dan enjinering ?
1.3
Tujuan
- Untuk mengetahui audit manajemen terhadap fungsi keuangan, fungsi pembelian, fungsi pemasaran dan penjualan, fungsi administrasi personalia, dan fungsi pengelolaan data.
- Untuk mengetahui audit manajemen atas operasi manufaktur, pengendalian dan enjinering.
BAB
II
Tinjauan
Pustaka
2.1
Pengertian Audit
Manajemen
Menurut
Sukrisno Agoes (1996) manajemen audit adalah suatu pemeriksaan terhadap
kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan
operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Definisi Internal Auditing menurut
Institute of Internal Auditor(IIA) yang di- tulis oleh Boyton Johnson Kell di
dalam buku Modern Auditing (2002:491) adalah sebagai berikut : “Internal
Auditing adalah aktivitas pemberian keyakinan serta kon- sultasi yang
independen dan obyektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki
kinerja organisasi“.
R.A
Supriyono (1990) memberikan definisi audit manajemen sebagai berikut: “Audit
manajemen sebagai suatu proses pemeriksaan secara sistematik yang dilaksanakan
oleh pemeriksa independen untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara
objektif atas prosedur dan kegiatan-kegiatan manajemen, serta mengkomunikasikan
hasil pemeriksaannya kepada atasan manajer yang diperiksa dan disertai dengan
bukti dan suati rekomendasi kemungkinan tindakan koreksi”. Siagian (2001)
mendefinisikan audit manajemen sebagai suatu bentuk pemeriksaan yang bertujuan
untukmeneliti dan menilai kinerja perusahaan yang disoroti dari sudut pandang
peningkatan efisiensi, efektifitas dan ptroduktivitas kerja dalam berbagai
komponennya.
2.2
Tujuan dan
Manfaat Audit Manajemen
Tujuan dan manfaat audit manajemen, yaitu sebagai
berikut :
1.
Untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai
efektifitas suatu unit atau fungsi.
2.
Untuk mengetahui tindakan yang bersifat perventif,
artinya untuk menilai apakah ada situasi dalam perusahaan yang potensial dapat
menjadi masalah di masa depan meskipun pengamatan sepintas mungkin menunjukkan
bahwa situasi demikian tidak dihadapi perusahaan.
3.
Untuk membandingkan hasil kerja perusahaan secara
keseluruhan atau berbagai komponen di dalamnya dengan standar yang mencakup
berbagi bidang kegiatan dan berbagai sasaran perusahaan yang ditetapkan
sebelumnya.
4.
Untuk dijadikan sebagai upaya investigasi.
2.3
Ruang Lingkup
dan Sasaran Audit Manajemen
Ruang
lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang
lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian
tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bevariasi,
bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk
beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan yang menjadi
sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program dan
bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih
memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan
efektivitas. Sasaran pemeriksaaan dapat dibagi menjadi tiga elemen penting,
yaitu:
1. Kriteria (Criteria)
Kriteria
merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/ kelompok di dalam
perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2. Penyebab (Cause)
Penyebab
merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di
dalam perusahaan.Penyebab dapat bersifat positif, atau sebaliknya negatif,
program-program/aktivitas berjalan dengan tingkat efektivitas, efisiensi yang
lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
3. Akibat (effect)
Akibat
merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan
penyebab tersebut.Akibat negatif menunjukan program/aktivitas berjalan dengan
tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan.Sedangkan
akibat positif menunjukan bahwa program/aktivitas telah berjalan secara baik
dengantingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
2.4
Tipe Audit
Manajemen
2.4.1
Audit Fungsional (Functional Audit)
Suatu
audit fungsional berhubungan dengan satu atau fungsi yang lebih banyak dalam
suatu organisasi. Ia mungkin berhubungan dengan fungsi upah untuk suatu divisi
untuk perusahaan secara keseluruhan. Suatu audit fungsional mempunyai
keuntungan memungkinkan spesialisasi olehauditor. Staf auditor tertentu dalam
manajemen audit dapat mengembangkan keahlian dalam area, seperti perekayasaan
produki. Mereka dapat lebih efisien menghabiskan semua waktu mereka dalam
memeriksa area tersebut. Kelemahan dalam audit fungsional ialah kealpaan dalam
menilai fungsi yang saling behubungan.
2.4.2
Audit Organisasional (Organizational Audit)
Suatu
unit organisasional berhubungan dengan unit organisasi secara keseluruhan,
seperti departemen, cabang atau anak perusahaan. Tekanan dalam audit organisasi
adalah bagaimana efisien dan efektifnya fungsi-fungsi berinteraksi. Rencana
organisasi dan metode untuk mengkoordinasikan aktivitas khususnya adalah
penting untuk tipe auditini.
2.4.3
Penugasan Khusus (Special Asignment)
Penugasan
khusus audit manajemen timbul karena permintaan manajemen. Terdapat variasi
yang luas untuk audit demikian. Sebagai contoh, audit ini termasuk menentukan
sebab-sebab suatu sistem EDP yang tidak efektif, penyelidikan kemungkinan
adanya kecurangan dalam divisi, dan membuat rekomendasi untuk mengurangi biaya
produksi suatu produk
2.5 Prinsip Dasar Audit Manajemen
1. Audit dititik beratkan pada objek
audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki.
2.
Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit
3.
Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang
bersifat positif.
4. Indentifikasi individu yang
bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.
5. Penentuan tindakan terhadap petugas
yang seharusnya bertanggung jawab.
6. Pelanggaran hukum.
7. Penyelidikan dan pencegahan
kecurangan.
BAB
III
Pembahasan
3.1 Definisi
Audit Manajemen dan Pendekatan Dasar
Tujuan
utama audit keuangan adalah untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan suatu
perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan tujuan audit operasi adalah
untuk menilai berbagai sumber yang memberikan data keuangan. Oleh karena itu
tujuan manajemen pada umumnya adalah untuk menilai efisiensi dan efektivitas
organisasi audit manajemen dapat merancang untuk menilai perusahaan secara
keseluruhan atau membatasi ruang lingkupnya pada suatu fungsi atau departemen
tertentu dalam organisasi saudara.
3.1.1
Memahami
unsur-unsur Audit Manajemen
Pertama-tama
audit manajemen adalah sebuah sarana dari manajemen yang lebih tinggi.
Manajemen yang lebih tinggilah yang memprakarsai dan mengarahkan ruang lingkup
dan arah dari proyek tersebut. Petugas yang melakukan audit manajemen dapat
berasal dari dalam perusahaan sendiri atau berasal dari pihak luar. Untuk
menajaga sikap tidak berat sebelah manajemen yang lebih tinggi dapat memutuskan
untuk meminta konsultan luar untuk melakukannya.
3.1.2
Alasan mengadakan
Audit Manajemen
Dasar
pikiran untuk ini adalah bahwa manajemen yang lebih tinggi harus yakin bahwa
organisasi berjalan dengan baik. Audit manajemen dapat digunakan untuk menilai
fungsi tertentu dalam organisasi untuk menentukan apakah perusahaan memperoleh
efisiensi biaya maksimal dilihat dari cara menjalankan fungsi tersebut. Audit
manajemen juga dilakukan karena adanya persoalan khusus yang terjadi dalam
perusahaan
3.1.3
Pendekatan Dasar
Terhadap Audit Manajemen
Pendekatan
audit manajemen akan menyangkut berbagai fungsi dan tingkat manajemen dan akan
memerlukan pengetahuan dasar mengenai disiplin yang berlainan. Setiap audit
manajemen harus meliputi hal-hal berikut ini :
1. Batasan
ruang lingkup audit
2. Perencanaan,
persiapan, dan pengaturan
3. Pengumpulan
fakta dan pembaharuan dokumentasi
4. Riset
dan analisa
5. Pelaporan
3.1.4
Audit Manajemen
dan Efektifitas Biaya
Kesimpulan
yang paling banyak ditemui pada akhir proses audit manajemen adalah menyangkut
biaya operasi perusahaan. Operasi yang tidak efisien secara langsung mempengaruhi
laba perusahaan. Sebagian besar laporan audit manajemen pada manajemen yang
lebih tinggi akan meliputi, sebagai dasar untuk setiap alternatif, suatu
perkiraan penghematan biaya yang diperkirakan dengan dijalankannya alternatif
tersebut.
3.1.5
Audit Manajemen
Yang Spesifik
Seksi yang terdapat
dalam buku pedoman dibagi menurut fungsi operasi utama dalam organisasi,
meliputi :
1.
Keuangan dan
akunting
2.
Pembelian
3.
Pabrikasi,
pengendalian persediaan, dan enjinering
4.
Personal,
administrasi, dan legal
5.
Pemasaran dan penjualan
6.
Pengolahan data
secara elektronik
3.2 Garis
Besar Audit Manajemen Secara Umum
3.2.1
Sebuah Program
Modul untuk Proses Audit Manajemen
Langkah
pertama dalam tahap permulaan audit manajemen adalah penilaian efektifitas dan
efisien manajemen perusahaan atau departemen yang sedang diperiksa. Dalam
melakukan penilaian ini harus mempergunakan empat kriteria berikut sebagai
sarana manajemen.
1.
Menentukan
sasaran formal
2.
Meninjau ulang
proses perencanaan
3.
Menilai proses
organisasi
4.
Menganalisa
proses pengendalian
3.2.2
Memperluas Audit
Dalam
kerangka dasar yang ditentukan oleh keempat sarana pengukuran tersebut audit
manajemen selanjutnya dapat diperluas. Uraian singkat tentang persoalan yang
mungkin timbul dan kelemahan operasi dapat dimasukkan dalam komentar. Model
program audit manajemen bersifat umum karena ini merupakan contoh bagaimana
proses audit manajemen dijalankan.
3.2.3
Menganalisa
Hasil Audit
Kalau
proses pengumpulan data telah se;esai, proses audit manajemen menilai secara
lengkap hasil audit untuk menjelaskan adanya persoalan yang mendesak. Misalnya,
jika tujuan audit adalah mengenai suatu bagian tertentu dari organisasi,
persoalan yang ditemukan hanya yang berhubungan dengan bidang tersebut.
3.3 Audit
Manajemen Fungsi Keuangan
Fungsi
keuangan adalah bagian dalam organisasi yang mengumpulkan, mencatat,
menganalisa dan memonitor data dari semua bidang fungsional lain dalam
perusahaan. Keadaan ekonomi dewasa ini telah memaksa perusahaan yang peka
terhadap operasi beralih menjadi peka terhadap biaya. Perubahan sikap ini telah
menempatkan fungsi keuangan pada tingkat menejemen yang lebih tinggi pada waktu
proses pengambilan keputusan yang penting baik jangka panjang maupun jangka
pendek.
3.3.1
Kegiatan Fungsi
Keuangan
Sehari-hari
fungsi keuangan memainkan peranan penunjang dalam bidang yang penting seperti
strategi biaya dan analisa biaya. Strategi penuntun biaya merupakan suatu unsur
yang penting dalam rencana strategi perusahaan. Penetapan biaya harus
mempertimbangkan akibat keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
3.3.2
Pendapat Akhir
Mengenai Perencanaan Strategis
Penilaian ini harus
mencakup pengujian berikut ini :
1. Suatu
perbandingan antara rencana strategi utama perusahaan selama tiga tahun
terakhir dengan hasil yang dicapai untuk setiap tahun.
2. Suatu
pemeriksaan yang terperinci atas rencana induk fungsional yang dibuat untuk
setiap rencana strategi, dan apakah rencana ini efektif atau tidak untuk
mencapai sasaran utama.
3. Proses
audit harus menentukan efektifitas struktur organisasi secara keseluruhan.
3.4 Audit
Manajemen Terhadap Fungsi Pembelian
Dalam
kebanyakan perusahaan fungsi pembelian merupakan titik awal dari proses usaha.
Untuk memenuhi pesanan langganan, perusahaan harus membeli berbagai komponen
dan material yang akan dirakit atau diolah untuk menghasilkan berbagai produk
yang dijual perusahaan.
3.4.1
Sasaran
Departemen Pembelian
Sasaran
utama audit manajemen terhadap fungsi pembelian adalah untuk mengetahui apakah
perusahaan mempergunakan sumber keuangannya dengan efisien dan efektif. Pada
sebagian perusahaan menengah, pembelian besar dilakukan oleh setiap departemen
operasi. Proses audit manajemen yang diuraikan untuk fungsi pembelian dapat
dipergunakan oleh perusahaan yang sudah mempunyai suatu pembelian maupun oleh
perusahaan yang tidak memiliki pembelian.
3.4.2
Fungsi Pembelian
Sasaran Strategi Utama
1. Menjaga
kelancaran penyediaan untuk mendukung produksi dan memenuhi pesanan langganan.
2. Mempertahankan
investasi dalam bentuk persediaan dengan tingkat persediaan yang memadai.
3. Mempertahankan
standar mutu yang konsisten berdasarkan keserasian pemakaian dan kepercayaan
rekanan.
4. Beli
bahan baku dan jasa sesuai mutu yang dilakukan dan dengan biaya semurah
mungkin.
5. Buat
suatu program untuk memonitor nilai dan efisiensi biaya pembelian dengan tujuan
mengurangi total biaya pembelian.
3.5 Audit
Manajemen Atas Operasi Manufaktur, Pengendalian Persediaan dan Enjinering
3.5.1
Audit Manufaktur
Audit
manajemen atas proses manufaktur ditunjukkan untuk menganalisa efektifitas
kemampuan perusahaan untuk merakit/menghasilkan produk yang akan dijual. Audit
seperti itu memerlukan penelitian yang terperinci atas berbagai tanggungjawab
manufaktur yang utama. Suatu fungsi manufaktur yang efektif juga tergantung
pada dukungan bidang pengawasan persediaan, karena komponen atau bahan baku
yang diperlukan harus sudah ada supaya proses manufaktur dapat berjalan lancar.
3.5.2
Audit Pengawasan
Persediaan
Fungsi pengawasan persediaan dapat
dibagi menjadi 3 sub fungsi berikut ini :
1. Pergerakan
dalam pabrik, pergerakan komponen dan bahan baku dalam pabrik antara berbagai
fasilitas dan fungsi yang ada dalam pabrik.
2. Pergerakan
pengolahan, pergerakan komponen dan bahan antara berbagai proses manufaktur.
3. Pergudangan,
fungsi yang mengawasi pergerakan komponen dan material pada suatu saat
tertentu.
3.5.3
Audit Engenering
Fungsi
engenering adalah melakukan riset produk dan pengembangan produk baru yang
merupakan bagian dari organisasi operasi yang berlangsung terus-menerus. Tujuan
dan sasaran dari departemen angenering berlainan diantara berbagai
perusahaan/industri dan rencana perusahaan atas pertumbuhan dimasa depan.
3.6 Audit
Manajemen Atas Fungsi Pemasaran dan Penjualan
Jika
penjualan merosot selama tahun berjalan, maka operasi akan terperangkap dengan
overhead yang terlalu besar dan banyak kapasitas sisa yang tak terpakai, yang
akan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Tujuan strategi perusahaan
secara keseluruhan harus selalu dipusatkan pada perkiraan penjualan untuk tahun
yang bersangkutan maupun untuk jangka waktu yang lebih panjang. Tujuan utama
fungsi pemasaran adalah melakukan riset pasar yang berkelanjutan untuk membuat
kriteria mengenai volume dan inti penjualan dimasa datang.
Audit
manajemen atas divisi penjualan dan pemasaran harus mencakup tujuan berikut
ini:
1. Untuk
membuat evaluasi atas perencanaan penjualan dan manajemen penjualan untuk
menentukan bahwa ada suatu rencana penjualan yang masuk akal untuk mencapai
sasaran penjualan.
2. Untuk
menganalisa usaha pemasaran perusahaan dalam mendukung rencana penjualan.
Tujuan
penjualan dan pemasaran, organisasi, perencanaan dan pengendalian menjelaskan
pendekatan audit manajemen atas fungsi penjualan dan pemasaran. Hanya hal-hal
yang paling penting yang diuraikan sehingga proses audit manajemen dapat
dipergunakan untuk perusahaan dengan berbagai ukuran dan untuk hamper setiap
lingkungan perusahaan, tapi terutama pada perusahaan manufacturing.
3.7 Audit
Manajemen Atas Fungsi Administrasi Personalia
3.7.1
Bidang
Departemen Personalian
Berikut ini adalah bidang utama yang
memerlukan keterlibatan Departemen Personalia
1. Proses
penerimaan karyawan, termasuk pencarian calon, wawancara, test, pemeriksaan
referensi, ujian fisik, pekerjaan yang ditawarkan, penempatan, promosi,
pemberian nasehat dan pemberhentian.
2. Selalu
memperhatikan dan menilai kondisi kerja.
3. Pengelolaan
sistem kompensasi yang bersaing.
4. Melatih
dan mendidik karyawan.
5. Program
kesehatan.
6. Prosedur
keselamatan kerja dalam perusahaan.
7. Kesejahteraan
dan pelayanan karyawan.
8. Hubungan
dengan karyawan.
9. Program
keamanan perusahaan.
Tujuan
utama audit manajemen atas fungsi personalia adalah untuk mengetahui efektifitas
keseluruhan Divisi Personalia dalam mengelola sumber daya manusia yang ada
dalam perusahaan. Audit ini merupakan tugas yang sulit karena tanggungjawab
yang luas dari divisi personalia meliputi seluruh perusahaan dan juga karena
sifat subyektif bidang tanggung jawab ini.
3.8 Audit
Manajemen Terhadap Fungsi Pengelolaan Data
3.8.1
Melaksanakan
Audit
Dari
segi teknis pemeriksaan menganalisa mutu sistem yang dijalankan atau yang
sekarang sedang direncakan. Pemeriksaan ini juga mencakup unjuk kerja dari
komputer yang ada dalam memenuhi kebutuhan manajemen. Secara subyektif, audit
manajemen harus menentukan apakah divisi pengolahan data mempunyai staf yang
memadai yang terdiri atas programmer dan petugas operator yang mampu bekerja
dengan efektif.
Lebih
spesifik, audit manajemen atas pengelolaan data mencakup bidang DP (Data
Processing) berikut :
1. Desain
dan efektifitas sistem.
2. Organisasi
departemen dan staf yang dimiliki.
3. Efektifitas
biaya dari fungsi pengelolaan data.
4. Kebijaksanaan
pemakai
5. Prosedur
dan dokumentasi sistem.
Setiap
bidang terdapat dalam tujuan strategis, organisasi, rencana induk dan
pengawasan dari audit manajemen. Seperti halnya dengan setiap bagian lainnya,
bagian pengawasan dari audit manajemen pengelolaan data berisi metoda yang
terperinci untuk menilai efektifitas fungsi pengelolaan data secara
keseluruhan.
BAB
IV
Penutup
4.1 Simpulan
Manajemen
audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen,
untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara
efektif, efisien dan ekonomis. Tujuan dan
manfaat audit manajemen, yaitu Untuk memberikan informasi kepada
manajemen mengenai efektifitas suatu unit atau fungsi dan untuk mengetahui
tindakan yang bersifat perventif, artinya untuk menilai apakah ada situasi
dalam perusahaan yang potensial dapat menjadi masalah di masa depan meskipun
pengamatan sepintas mungkin menunjukkan bahwa situasi demikian tidak dihadapi
perusahaan.
Dalam
audit
manajemen terhadap fungsi keuangan, fungsi pembelian, fungsi pemasaran dan
penjualan, fungsi administrasi personalia, dan fungsi pengelolaan data. Dimana
fungsi-fungsi tersebut dijalankan oleh audit manajemen. Dalam audit manajemen
atas operasi manufaktur, pengendalian dan enjinering. Dimana audit manajemen
atas proses manufaktur ditunjukkan untuk menganalisa efektifitas kemampuan
perusahaan untuk merakit/menghasilkan produk yang akan dijual. Fungsi
pengawasan persediaan dapat dibagi menjadi 3 sub fungsi yaitu Pergerakan dalam pabrik, pergerakan komponen
dan bahan baku dalam pabrik antara berbagai fasilitas dan fungsi yang ada dalam
pabrik. Pergerakan pengolahan, pergerakan komponen dan bahan antara berbagai proses
manufaktur. Pergudangan, fungsi yang mengawasi pergerakan komponen dan material
pada suatu saat tertentu. Fungsi engenering adalah melakukan riset produk dan
pengembangan produk baru yang merupakan bagian dari organisasi operasi yang
berlangsung terus-menerus.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. ST. Dian Jung, 2002, Manajemen Audit, Jakarta :
Restu Agung
Terima kasih, artikel makalah nya sangat membantu.
BalasHapusKISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
BalasHapusBERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.
Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....
Terimakasih Referensi artikel makalahnya semoga dapat bermanfaat
BalasHapus