MAKALAH
PEMILIHAN PORTOFOLIO
Diajukan untuk memenuhi salah satu
Tugas dalam Menempuh
Mata Kuliah Pasar Modal &
Manajemen Investasi
Oleh Dosen : Yana S, S.Pd., M.M
Disusun oleh :
1. Nurul Aeni (113080122)
2. Maulina Harris (113080130)
Kelas : 3.E
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
2016
KATA PENGANTAR
ﺒﺳﻢﷲﺍﻠﺮﺍﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺍﺤﻴﻢ...
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun tugas ini.
Tugas
ini kami buat dengan segala kekurangannya, namun dikandung harapan sebagai
bahan pembelajaran Mata Kuliah Pasar Modal dan Manajemen Investasi
karena masalah yang akan di bahas dalam makalah ini mengenai “Pemilihan
Portofolio”.
Karya
ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok Program Studi Pendidikan Ekonomi, Mata Kuliah Pasar
Modal dan Manajemen Investasi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, ada pun kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang kiranya membangun sebagai bahan masukan kami
dalam menyusun makalah selanjutnya.
Dan kami mohon maaf apabila dalam membuat makalah ini
terdapat kekurangan, karena kami menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Dan tak lupa pula kami ucapkan terimakasih untuk
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Cirebon,
April 2016
Tim
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................
i
DAFTAR
ISI........................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang........................................................................................... ......... 1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................... ......... 2
1.3
Tujuan......................................................................................................... ......... 2
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................................. ......... 3
2.1
Pengertian Portofolio.................................................................................. ......... 3
2.2
Menentukan Attainable Set dan Efficient Set........................................... ......... 4
2.3
Menentukan Portofolio Efesien.................................................................. ......... 6
2.4
Menentukan Portofolio Optimal................................................................. ......... 7
BAB
II PENUTUP........................................................................................................ ......... 12
3.1
Simpulan..................................................................................................... ......... 12
BAB
I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Dewasa
ini dengan adanya prinsip pasar bebas, investasi dalam bentuk kepemilikan aset
finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Investasi pada saham
menawarkan tingkat pertumbuhan keuntungan yang cepat dengan risiko yang juga
sebanding. Untuk memperoleh tingkat return yang tinggi, maka investor
harus berani menanggung risiko yang tinggi juga. Oleh karena itu, pemodal harus
berhati-hati dalam menentukan saham mana yang akan dipilihnya untuk
berinvestasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, hendaknya seorang investor
melakukan analisis terhadap semua saham-saham yang ada dan kemudian memilih
yang dianggap aman serta mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Salah
satu cara untuk meminimumkan risiko adalah dengan melakukan diversifikasi
atau menyebar investasinya dengan membentuk portofolio yang terdiri dari
beberapa saham.
Teori
dasar pemilihan portofolio pertama kali dicetuskan oleh Harry M. Marko- witz
(1952). Pemilihan portofolio membahas tentang permasalahan bagaimana
meng-alokasikan penanaman modal agar
dapat membawa keuntungan terbanyak namun dengan resiko yang terkecil.
Pembentukan portofolio menyangkut identikasi saham- saham mana yang akan
dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing saham
tersebut. Pemilihan portofolio dari banyak sekuritas dimaksudkan untuk
mengurangi resiko yang ditanggung. Teori optimisasi sangat aplikatif pada
permasalahan-permasalahan yang menyangkut pengoptimalan. Banyak metode- metode
optimasi yang berkembang digunakan untuk merumuskan berbagai masalah misalnya
dalam transportasi, manufaktur, penjadwalan kru maskapai penerbangan dan
investasi.
Dalam
membentuk suatu portofolio, akan timbul suatu masalah. Permasalahannya adalah
terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari
kombinasi aktiva berisiko yang tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat mencpai
jumlah yang tidak terbatas. Kombinasi ini juga memasukkan aktiva bebas resiko
dalam pembentukan portofolio. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang
jumlahnya tidak terbatas maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yng akan
dipilih oleh investor. Jika investor adalah rasional, maka mereka akan memilih
portofolio yang optimal.
Portofolio
optimal dapat ditentukan dengan model Markowitz atau dengan model Indeks
Tunggal. Untuk menentukan porofolio yang optimal dengan model-model ini yang
pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk
model-model ini semua portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien,
karena tiap-tiap investor mempunyai kurva berbeda yang tidak sama, portofolio
optimal akan berbeda untuk masing-masing investor. Investor yang lebih menyukai
resiko akan memilih portofolio dengan return yang lebih tinggi dengan membayar
resiko yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan investor yang kurang menyukai
resiko. Jika aktiva tidak berisiko dipertimbangkan, aktiva ini dapat merubah
portofolio optimal yang mungkin sudah dipilih investor
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah menentukan portofolio yang
efisien?
2. Bagaimanakah menentukan portofolio
yang optimal?
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui pemilihan
portofolio yang efisien
2. Unutk mengetahui pemilihan
portofolio yang optimal
BAB
II
Pembahasan
2.1
Pengertian
Portofolio
Portofolio
adalah kumpulan saham / aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan atau
lembaga. Menurut Ardiyos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan portofolio
adalah mengurangi risiko dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio
secara harfiah memiliki sekumpulan surat–surat. Teori ini disebut teori
portofolio karena mempunyai cara mengestimasikan dana kedalam bentuk surat –
surat berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilik modal akan
menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan
mengurangi risiko yang harus ditanggung dan kemudian ingin mendapatkan santunan
( penghasilan ) yang lebih tinggi.
Usnan,
2001 : 104 mnengatakan Risiko dari portofolio yang didiversifikasikan secara
baik tergantung pada risiko pasar dari masing-masing saham yang di masukkan
dalam portofolio tersebut, dengan kata lain jika ingin membentuk portofolio
yang memiliki risiko rendah, maka saham yang dipilih bukanlah saham yang
memiliki covarian dengan portofolio yang rendah, Kalau portofolio tersebut
mewakili kesempatan investasi yang ada, dengan proporsi sesuai dengan bobot
investasi tersebut, maka portofolio tersebut disebut sebagai portofolio pasar.
Portofolio
optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model
indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model ini, yang
pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk ini,
semua portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien. Karena setiap
investor mempunyai kurva berbeda yang tidak sama, portoflolio optimal akan
berbeda untuk masing – masing investor. Investor yang lebih menyukai risiko
akan memilih portofolio dengan return yang tinggi dengan membayar risiko yang
juga lebih tinggi. Jika aktiva tidak berisiko dipertimbangkan, aktiva ini dapat
merubah portofolio optimal yang mungkin sudah dipilih oleh investor
2.2 Menentukan
Attainable Set dan Efficient Set
Investor
dapat memilih kombinasi dari aktiva- aktiva untuk membentuk portofolionya.
Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari
kombinasi n- aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau
attainable set. Semua titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan
portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih oleh
investor. Akan tetapi, investor yang rasional tidak akan memilih portofolio
yang tidak efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan portofolio yang
efisien. Kumpulan ( set) dari portofolio yang efisien ini disebut dengan
efficient set atau efficient frontier.
Pertanyaannya
adalah seperti apa bentuk dari attainable set dan efficient set tersebut.
Pembahasan attainable set dan efficient set ini akan dimulai dengan portofolio
yang terdiri dari dua aktiva berisiko. Dua aktiva yang membentuk portofolio
dapat berkolerasi secara positip sempurna, negatip sempurna atau tidak
mempunyai korelasi sama sekali.bentuk dari attainable set dan efficient set
akan berbeda tergantung dari korelasi dari dua aktiva tersebut. Selanjutnya
attainable set dan efficient set akan di gambarkan secara umum yaitu untuk n-
aktiva dengan kemungkinan semua korelasinya.
2.2.1 Korelasi
Antara Sekuritas adalah Positif Sempurna
Untuk
korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB = +1, maka rumus
deviasi standar portofolio.
σp = σB · (σA + σB)
– a
|
Untuk
kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan risiko atau
diversifikasi tidak dapat menurunkan risiko. Rumus deviasi standar diatas
menunjukan fungsi linier deviasi standar dengan intercept σBdan
slope (σA + σB). Slope akan bernilai positif untuk
Untuk
korelasi positif sempurna dua buah aktiva A dan B, yaitu ρAB = +1,
maka rumus varian portofolionya:
σp2
= a2. σA2 + b2. σB2
+ 2.a.b. σA. σB
Dimana:
a
= besarnya proporsi saham A
b
= besarnya proporsi saham B di dalam portofolio
Deviasi
standar portofolio dengan korelasi positif sempurna adalah:
σp
= a. σA + (1 – a). σB atau σp = σB + (σA
– σB). a
Dimana:
σp
= deviasi standar portofolio
(1-a)
= proporsi sekuritas kedua
Untuk
kasus korelasi positif sempurna, portofolio tidak dapat menurunkan risiko atau
diversifikasi tidak dapat menurunkan risiko.
Sedangkan
rumus untuk ekspektasi dari portofolio untuk dua buah sekuritas dinyatakan
sebagai berikut.
E(Rp)
= a. E(RA) + (1-a). E(RB)
E(Rp)
= Return ekspektasi portofolio
2.2.2 Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas
Hubungan antara risiko portofolio
dengan proporsi sekuritasnya (a) untuk korelasi nol (ρAB = 0) adalah
tidak linier. Karena hubungan ini tidak linier, maka titik optimal dapat
terjadi. Untuk mengetahui letak dari titik optimal dapat dilakukan dengan
menurunkan fungsi dari varian,
= 2 · σA2
– 2 · σB2> 0
|
Untuk optimasi titik minimum, nilai
turunan kedua ini harus lebih besar dari nol sebagai berikut : Karena σA2 dan σB2
adalah bernilai positif, maka nilai dari turunan kedua ini adalah lebih besar
dari nol yang menunjukkan bahwa titik optimal adalah minimum varian. Hubungan
antara proporsi portofolio (a) dengan return ekspektasian portofolio (E(RP))
dapat digambarkan di Gambar 2.3.a, hubungan antara proporsi portofolio (a)
dengan deviasi standar portooflio (σP) dapat digambarkan di Gambar
2.3.b dan hubungan return ekspektasian portofolio (E(RP)) dengan
deviasi standar portofolio (σP).
2.2.3 Korelasi
Antara Sekuritas adalah Negatif Sempurna
Suatu nilai yang diakarkan dapat
menghasilkan dua macam nilai yang berbeda tandanya, yaitu sebuah bernilai
negatif dan yang lainnya bernilaipositif. Dengan demikian, deviasi standar
portofolio dapat mempunyai dua kemungkinan sebagai berikut :
σp = a · σA – (1 – a) ·
σB
|
2.3 Menentukan
Portofolio Efisien
Portofolio-
portofolio efisien berada di efficient set. Portofolio- portofolio efisien
merupakan portofolio- portofolio yang baik , tetapi bukan yang terbaik. Hanya
ada satu portofolio yang terbaik, yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal
berada di portofolio –portofolio efisien. Portofolio optimal merupakan bagian
dari portofolio- portofolio efisien. Suatu portofolio optimal juga sekaligus
merupakan suatu portofolio efisien, tetapi suatu
portofolio efisien belum tentu portofolio optimal.
Dengan
menggunakan konsep orang yang rasional (rational people), portofolio-
portofolio efisien dapat dijelaskan. Orang yang rasional didefinisikan sebagai
orang yang akan memilih lebih dibandingkan dengan memilih kurang. Sebagai orang
yang rasiional, dengan kondisi kerja yang sama, jika anda diminta memilih
mendapatkan gaji Rp 3juta atau Rp 2juta perbulan, maka anda akan memilih gaji
yang lebih besar, yaitu Rp 3 juta perbulan. Dengan resiko yang sama, jika anda
memasukkan uang di bank dalam bentuk tabungan, maka anda akan memilih yang member
bunga 10% dibandingkan dengan yang member bunga 6% satahunnya. Jika anda
memilih tabungan dengan bunga yang lebih rendah, sangat dipastikan bahwa anda
adalah orang yang tidak rasional.
portofolio
efisien (efficient portofolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang tertentu atau
memberikan resiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu.
Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat
resiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor
yang rasional akan memilih portofolio efisien ini karena merupakan portofolio
yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return
ekspektasi atau resiko portofolio.
Portofolio
efisien adalah kumpulan portofolio yang mungkin dibentuk dari kombinasi
aset-aset penyusun portofolio yang memberikan nilai risiko minimum pada tingkat
pengembalian tertentu atau memberikan keuntungan maksimum pada tingkat risiko
tertentu (Tandelilin, 2010: 157). Portofolio efisien belum dapat memberikan
panduan kepada investor untuk mengalokasikan dananya pada aset sekuritas karena
semua portofolio dalam efficient frontier pada dasarnya merupakan
portofolio yang layak dipilih, akan tetapi ada satu portofolio yang paling
optimal bagi investor.
2.4 Menentukan
Portopolio Optimal
Portofolio
optimal adalah salah satu dari portofolio efisien yang dipilih oleh investor
menurut preferensi investor sendiri (Tandelilin, 2010: 157). Preferensi
investor memiliki 3 jenis, antara lain; investor yang mencari risiko (risk
seeker), investor yang netral terhadap risiko (risk neutral),
investor yang menghindari risiko (risk aversion). (Tandelilin, 2010:
156).
Portofolio
optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien.
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian
meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan
kemudian memaksimumkan return
ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih portofolio optimal ini
karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua
dimensi, yaitu return ekspektasi atau
risiko portofolio
Penjelasan
di atas memaparkan bahwa portofolio optimal antara satu investor mungkin akan
berbeda dengan investor lainnya. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk
mendapatkan portofolio optimal adalah dengan pendekatan indeks Sharpe. Metode
ini menganggap bahwa portofolio yang memiliki kinerja terbaik adalah yang
mempunyai rewards to variability ratio (perbandingan antara tingkat
pengembalian portofolio dan risiko portofolio) tertinggi. Indeks Sharpe
dituliskan sebagai berikut
Portofolio
efisien dari model portofolio Mean Variance (MV) yang dibentuk oleh
peneliti adalah 6 portofolio efisien. Perhitungan portofolio efisien di atas
berdasarkan nilai return saham, covariance antar saham, yang
kemudian akan membentuk risiko. Portofolio efisien juga melibatkan nilai bobot
untuk tiap saham yang bisa menyusun portofolio efisien. Setelah penyusunan
portofolio efisien, peneliti mencari portofolio optimal dari Mean Variance. Portofolio
optimal yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan Indeks Sharpe,
yakni dengan rewards to variability ratio.
2.4.1 Portofolio
Optimal Berdasarkan Preferensi Investor
Portofolio
optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada
return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap
bahwa investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik
persinggungan utiliti investor dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)
Tiap investor mempunyai tanggapan
risiko yang berbeda-beda. Investor yang mempunyai tanggapan kurang menyukai
risiko mungkin akan memilih portofolio di titik B. Tapi, investor lainnya
mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio
yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih
berada di efficient set. Portofolio mana yang akan dipilih investor
tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing.
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari
portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi
utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor dengan
effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)
2.4.2 Portofolio
Optimal Berdasarkan Model Markowitz
Model
Markowitz merupakan model formal pertama yang mendiversifikasi portofolio dengan
perhitungan kuantitatif. risiko portofolio bukan hanya merupakan rata-rata
tertimbang (weighted average money market), maksimalkan return atau
risiko dari expected pertama kali Return maupun rata weighted average)
dari setiap aset dalam portofolio tetapi juga memperhatikan hubungan antar
aset. Konsep statistik yang penting ini adalah koefisien covariance,
karena dua konsep inilah model Markowitz sering pula disebut sebagai model mean-variance.
Return dalam model Markowitz adalah keuntungan yang diperoleh dari
sejumlah modal yang ditanamkan dalam suatu periode waktu, yaitu berupa
persentase dari modal. Suatu investasi apabila memberikan ketidakpastian keuntungan
maka investasi dinyatakan memiliki risiko. Jadi, definisi dari risiko adalah variabilitas
dari return yang diperoleh.
Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor
didasarkan pada preferensi mereka terhadap return yang diharapkan dan risiko
masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang sangat pentinga bagi investor
adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi secara optimal.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz
menurut yaitu; (Tandelilin,2001: 79)
a.
Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien
mempunyai kedudukan yang sama antara satu dengan lainnya.
b.
Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh
meminjam dana untuk membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model
Markowitz juga belum memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan
investasi pada aset bebas risiko.
c.
Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan
mengestimasi imput yang berbeda pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis
pemukaan efisien yang dihasilkan juga berbeda-beda bagi masing-masing investor.
Portofolio optimal
berdasarkan model Markowitz di dasarkan pada empat asumsi, yaitu: (Tandelilin,
2001: 78)
1.
waktu yang digunakan hanya satu periode
2.
Tidak ada biaya transaksi
3.
Preferensi investor hanya didasarkan pada return
ekspektasi dan risiko
4.
Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko
Asumsi bahwa
preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan
risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor
mempunyai fungsi utility yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor
memiliki fungsi utilitas yang berbeda, sehingga portofolio optimal akan dapat
berbeda.
2.4.3 Portofolio
Optimal Dengan Aktiva Bebas Risiko
Portofolio
optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya adalah portofolio yang belum
benar – benar optimal, tetapi optimal menurut investor tertentu preferensi
risiko tertentu. Demikian juga portofolio optimal Markowits belum benar – benar
merupakan portofolio yang optimaltetapi hanya optimal untuk risiko portofolio
terkecil atau MVP (Minimal Variance
Portofolio). Portofolio yang benar – benar optimal secara umum (tidak
tergantung preferensi investor tertentu) dapat diperoleh dengan menggunakan
aktiva bebas risiko. Suatu aktiva bebas risiko dapat didefinisikan sebagai
aktiva yang mempunyai return ekspektasian tertentu dengan risiko yang sama
dengan nol.
Portofolio
yang benar-benar optimal secara umum (tidak tergantung pada preferensi investor
tertentu) dapat diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Suatu aktiva
bebas resiko yaitu sebagai aktiva yang mempunyai return ekspektasian tertentu
dengan risiko yang sama dengan nol.
Σp
Dimana:
E(Rp) = Return ekspektasian portofolio optimal
RBR =
Return aktiva bebas risiko
2.4.4 Portofolio
Optimal Dengan Adanya Simpanan dan Pinjaman Bebas Risiko
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan varian
return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka
kovarian antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0
kovarian antara bebas aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya
akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut; (jogiyanto, 2000: 195)
Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka
aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini
karena ditunjukkan oleh varians yang sama dengan nol.
Portofolio optimal secara umum
sebelumnya hanya memasukkan aktiva-aktiva berisiko ke dalam portofolionya.
Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan letak dari portofolio
optimalnya tetapi tidak dimasukkan sebagai aktiva di portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas
risiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia, investor mempunya pilihan untuk
memasukkan aktiva ini ke dalam portofolionya. Karena aktiva bebas risiko
variannya (deviasi standarnya) sama dengan nol, kovarian antara aktiva bebas
risiko ini dengan aktiva berisiko lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai
berikut :
σBR,i =
ρBR,i . σBR . σi
|
Dan untuk varian aktiva bebas risiko
(σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian antara aktiva bebas risiko
dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol (karena
sesuatu dikalikan dengan nol adalah sama dengan nol) :
σBR,i = ρBR,i .
0 . σi = 0.
|
BAB
III
Penutup
3.1 Simpulan
Portofolio adalah kumpulan saham /
aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan atau lembaga. Menurut Ardiyos
(dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan portofolio adalah mengurangi risiko
dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara harfiah memiliki
sekumpulan surat–surat. Seluruh set yang memberikan kemungkinan
portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi n- aktiva yang tersedia disebut
dengan opportunity set atau attainable set.
portofolio
efisien (efficient portofolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang tertentu atau
memberikan resiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu
Portofolio yang
optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya,
atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang
rasional akan memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang
dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko
portofolio.Dalam memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
1.
Portofolio
optimal berdasarkan preferensi investor
2.
Portofolio
optimal berdasarkan model Markowitz
3.
Portofolio
optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.
4.
Portofolio
optimal berdasarkan aktiva
bebas resiko
KISAH CERITA SAYA SEBAGAI NAPI TELAH DI VONIS BEBAS,
BalasHapusBERKAT BANTUAN BPK Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum BELIAU SELAKU PANITERA MUDA DI KANTOR MAHKAMAH AGUNG (M.A) DAN TERNYATA BELIAU BISA MENJEMBATANGI KEJAJARAN PA & PN PROVINSI.
Assalamu'alaikum sedikit saya ingin berbagi cerita kepada sdr/i , saya adalah salah satu NAPI yang terdakwah dengan penganiayaan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman 2 Tahun 8 bulan penjara, singkat cerita sewaktu saya di jengut dari salah satu anggota keluarga saya yang tinggal di jakarta, kebetulan dia tetangga dengan salah satu anggota panitera muda perdata M.A, dan keluarga saya itu pernah cerita kepada panitera muda M.A tentang masalah yang saya alami skrg, tentang pasal 351 KUHP, sampai sampai berkas saya di banding langsun ke jakarta, tapi alhamdulillah keluarga saya itu memberikan no hp dinas bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum Beliau selaku panitera muda perdata di kantor M.A pusat, dan saya memberanikan diri call beliau dan meminta tolong sama beliau dan saya juga menjelas'kan masalah saya, dan alhamdulillah beliau siap membantu saya setelah saya curhat masalah kasus yang saya alami, alhamdulillah beliau betul betul membantu saya untuk di vonis dan alhamdulillah berkat bantuan beliau saya langsun di vonis bebas dan tidak terbukti bersalah, alhamdulillah berkat bantuan bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum beliau selaku ketua panitera muda perdata di kantor Mahkamah Agung R.I no hp bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum 0823-5240-6469 Bagi teman atau keluarga teman yang lagi terkenah musibah kriminal, kalau belum ada realisasi masalah berkas anda silah'kan hub bpk Dr. H. Haswandi ,SH.,SE.,M.Hum semoga beliau bisa bantu anda. Wassalam.....